Jumat, 26 Apr 2024
  • Selamat datang di website MIN 1 Kota Madiun, Madrasah Negeri Unggulan dan Berprestasi.

Inovasi Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Kota Madiun

Inovasi Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Kota Madiun

SISTEM MANAJEMEN PERPUSTAKAAN MADRASAH BERBASIS DIGITAL YANG MURAH

Budaya membaca siswa yang semakin berkembang di madrasah, secara tidak langsung memotivasi madrasah agar selalu berusaha semaksimal mungkin untuk memajukan pelayanan di dalam perpustakaan. Buku adalah sumber baca utama yang terdapat di perpustakaan yang menjadi resource utamanya. Tapi tidak sedikit madrasah yang mampu mengelolah / manajemen perpustakaan dengan baik. Dalam hal ini sekolah kami MIN 1 Kota Madiun berupaya berbenah di manajemen system berbasis digital dengan harapan agar sirkulasi dan prosedur semakin lebih mudah dan cepat

Perencanaan

Perencanaan pertama adalah membuat tim dengan SDM yang mau untuk mengurus perpustakaan secara penuh dan mempunyai komitmen yang tinggi, mempersiapkan minimal 4 unit komputer untuk implementasi system dan sarana buku yang memadai. Kami memulai membentuk tim yang beranggotakan 4 orang, mengingat sekolah kami mempunyai banyak koleksi buku perpustakaan dengan jumlah hamper puluhan ribu buku. Adapun sarana dan prasarana berupa computer, printer laser dan barcode scanner kami komunikasikan dengan kepala madrasah sebagai pemangku kebijakan di madrasah kami.

Memulai

Pertama, kami memulai bersama dengan tim perpustakaan adalah belajar bersama tentang klasifikasi buku perpustakaan. Kami belajar di MAN 2 Kota Madiun yang mempunyai SDM Pustakawan yang bagus selama 1 hari penuh. Di situ kami belajar berbagai macam prosedur, klasifikasi menggunakan Program E-DDC  sehingga pengelompokan dan pelabelan buku bisa teratur.

Hari selanjutnya kami mengimplementasikan apa yang kami dapatkan di perpustakaan MIN 1 Kota Madiun menggunakan Program E-DDC, di samping itu kami juga menginstall program manajemen system SLIMS Akasia yang kami dapatkan dari internet secara gratis (Open Source). Setelah buku semua kami data dan kami klasifikasi, data kami import ke Slims Manajemen Sistem dan cetak label untuk di tempelkan di semua buku. Kegiatan tersebut berlangsung selama hampir 4 bulan tanpa henti mengingat jumlah buku di perpustakaan kami banyak.

Pelaksanaan Program dan pengembangan

Setelah proses pendataan buku sudah masuk dalam system yang di lengkapi dengan barcode scaner, dan sistem sudah bisa di akses melalui jaringan local computer di madrasah maka tinggal di jalankan prosedur peminjaman dan prosedur pengembalian buku menggunakan sistem terkomputerisasi. Untuk kartu perpustakaan masih kami pesankan melalui pihak ketiga berupa kartu biasa dengan label barcode nomer anggota perpustakaan. Kami berharap kedepan agar bisa mencetak kartu sendiri menggunakan kartu PVC dengan kelebihan tahan air, adapun kelebihan yang lain barcode mudah terbaca dan kartu tahan lama.

 

 

KARTU KEREN DAN SAKTI, PENUNJANG MINAT KUNJUNGAN SISWA KE PERPUSTAKAAN

 Kartu keren dan sakti ?, mengapa tidak. Itulah yang kami terapkan setelah kami dibelikan printer kartu PVC sendiri. Dengan begitu kami bisa mencetak kartu secara cepat tanpa harus menunggu lama cukup 1 menit langsung jadi. Pembelian printer pencetak kartu ini di realisasikan oleh komite madrasah dan ditempatkan di koperasi.

Tidak hanya keren, kartu pvc ini juga tebal seperti kartu ATM pada umumnya. Tidak hanya itu, kami sediakan kalung ID Card keren sebagai penunjang di koperasi madrasah. Sempat ditanya saktinya dimana?, saktinya yaitu ketika siswa masuk ke perpustakaan dengan membawa kartu tersebut, ketika kartu tersebut di tempetkan pada barcode scanner computer visitor/ pengunjung secara langsung berbunyi “TIT”, kata sebagian siswa.

 

SENYAP DAN SUNYI PADA JUM’AT PAGI, BUAT APA?

Jum’at senyap adalah sebuah aktifitas andalan MIN 1 Kota Madiun yang dilaksanakan setiap hari Jum’at pagi yakni pukul 07.45 – 08.10 sebelum KBM dimulai. Jum’at senyap telah menciptakan suasana yang benar-benar sunyi di setiap Jum’at pagi. Seluruh siswa asyik membaca buku non pelajaran di setiap sudut baca yang tersedia di kelas masing-masing. Adapun bapak ibu guru wali kelas mendampingi dan mengarahkan siswa dalam kegiatan tersebut. Selesai membaca buku, setiap siswa wajib membuat rangkuman pendek dari apa yang sudah dibaca. Salah satu dari mereka pun diminta untuk menceritakan kembali isi cerita secara lisan di depan kelas.

Adapun hasil karya tulis siswa dikumpulkan ke perpustakaan untuk di seleksi oleh tim literasi madrasah dan kemudian dipajang di pojok karya café reading. Aktifitas tersebut ternyata dapat menumbuhkan rasa percaya diri dalam literasi menulis dan berbicara. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil karya literasi menulis yang telah dipajang di pojok karya café reading MIN 1 Kota Madiun.

 

POJOK BACA KELAS SEBAGAI SARANA PERPUSTAKAAN MINI

 Perpustakaan kelas atau yang disebut pojok baca kelas merupakan sarana baca di dalam kelas yang dibuat dan dikelola oleh kelas masing-masing. Mulai dari struktur pengurus, sirkulasi, koleksi buku dikelola oleh kelas masing-masing. Koleksi buku yang tersedia berasal dari siswa sendiri. Sirkulasi peminjaman dan pengembalian buku tergantung dari jumlah koleksi buku yang tersedia. Setiap bulan bahasa yang jatuh di Bulan Oktober, perpustakaan kelas menjadi salah satu program unggulan literasi yang dilombakan. Masing-masing kelas sangat antusias dalam mengikuti lomba perpustakaan kelas.

Layout, dekorasi dan hiasan perpustakaan kelas ini  beraneka ragam sesuai dengan kreatifitas dari wali kelas dan siswa masing masing. Sehingga munculah beraneka macam ide dan kreatifitas yang sangat bagus yang dapat menunjang literasi di pojok baca.

 

PUSTAKAWAN CILIK

Pustakawan cilik adalah petugas perpustakaan yang berasal dari siswa. Hal ini sebagai bentuk apresiasi pustakawan terhadap pemustaka siswa yang paling sering berkunjung dan meminjam buku. Tugas daripada pustakawan cilik diantaranya yaitu membantu pemustaka / pengujung dalam membarcode digital library card, membantu mencari buku, memberikan informasi, serta membantu sirkulasi peminjaman dan pengembalian buku. Hal ini ternyata memotivasi siswa yang lain agar masuk sebagai pustakawan cilik.

 

KECIL KECIL PUNYA KARYA (KKPK)

 KKPK adalah akronim dari Kecil – Kecil Punya Karya. Ini adalah salah satu program madrasah yang mewadahi sekaligus sebagai apresiasi atas hasil karya-karya siswa dalam hal menulis. Selain dipajang di pojok karya café reading MIN 1 Kota Madiun, hasil karya siswa pilihan berupa cerpen, cregam, puisi, pantun, dan lain sebagainya dimuat di dalam majalah yang terbit setiap 6 bulan sekali yaitu Majalah Sajadah. Majalah Sajadah ( Sajian Jendela Madrasah ) ini adalah majalah MIN 1 Kota Madiun. Redaksi dari pada majalah sajadah pun dikelola oleh guru dan siswa yang tegabung dalam tim jurnalistik.

Harapan kedepan kami, bisa mendokumentasikan berbagai macam karya berbentuk digital konten dan bisa di akses melalui jaringan internet dari mana saja. Sehingga karya mereka bisa menjadi motivasi bagi yang lainnya melalui media internet.

 

E-BOOK

 E-book adalah sarana baca digital atau biasa disebut digital reading. E-book dapat diakses baik secara online maupun offline. Ebook ini kami masukkan kedalam sistem manajemen Slims yang ada di madrasah dan kami berikan akses IP Publik sehingga bisa di akses melalui jaringan internet dari manapun dan kapanpun.

Perpustakaan MIN 1 Kota Madiun kurang lebih ada 200 buku yang mana selain bisa dibaca juga bisa di unduh, dan kami masih dalam tahapan penambahan dan optimalisasi, sehingga kedepan bisa bertambah koleksi buku buku berbasis digital secara online.

 

CAFÉ READING

 Café reading merupakan sarana baca outdoor / di luar ruangan. Café reading menjual makanan dan minuman sehat. Salah satu menu andalannya adalah siomay dan susu milo. Makanan dan minuman tersebut sangat digemari oleh siswa-siswi MIN 1 Kota Madiun karena selain dapat menikmati makanan dan minuman di café reading mereka juga bisa membaca hasil karya mereka yang dipajang di pojok karya. Adapun hasil karya yang terpajang di pojok karya adalah salah satu bentuk penerapan literasi menulis, diantaranya yaitu pusi, cerpen ( cerita pendek ), cergam ( cerita gambar ), poster dan lain-lain.

Pengunjung café reading adalah warga MIN 1 Kota Madiun. Adapun untuk siswa yang berkunjung ke café adalah kelas yang pada hari tersebut mendapat jadwal kunjung ke perpustakaan. Jadi ada sinkronisasi antara sirkulasi perpustakaan indoor dengan outdoor. Penggunaaan digital library card / kartu perpustakaan digital yang digunakan sebagai identitas pengunjung pun dapat berjalan dengan maksimal. (ADMIN)

KELUAR